"ASSALAMU'ALAIKUM YAA AKHI YAA UKHTI"

Rabu, 11 Agustus 2010

Buletin SWEAR--Cermin Diri (Mindi)

SENYUM

Tabassumuka fii wajhii akhika shadaqah (Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah). HR. Tirmidzi

Ekhem.. shobat SWEAR, sebelumnya syapa sich yg g’ kenal ama hadits ini?, itu lho..yang waktu kemarin Qt lafalin di bangku “TK” sama-sama!! Inget kan?.he..he..

SENYUM itu memang aneh tapi nyata. (Ya..gak?!) setiap orang punya bibir tetapi tidak setiap orang biasa atau pandai tersenyum. Bahkan ada juga karenai senyuman, orang menjadi teriris hatinya, “senyuman sinis”. Ada juga “senyuman menggoda”, yang membuat orang yang melihatnya terjerumus ke lembah maksiat (Na’udzubillah). Tetapi, ada juga lho..sebuah senyuman yang membuat hati kita tergetar saat melihatnya, itu adalah “senyuman ketabahan”, yang dialami oleh orang yang tengah dilanda bencana berupa kepahitan hidup. Ada lagi senyum yang mampu membuat hati Qt ikut bahagia. Inilah “senyum tulus” yang lahir dari hati yang paling dalam, yang lahir dari kerinduan ingin membahagiakan orang lain, yang lahir dari kerinduan menghormati dan memuliakan orang lain.

Dalam hal ini, Rasulullah saw telah mempraktekkan senyuman yan tulus di hadapan para sahabat. Beliau, di mata sahabat-sahabatnya selalu hadir dalam wajah murah senyum, wajah yang cerah-wajah yang indah.

Nach..! sekarang masalahnya bagaimana dengan diri Qt? sudahkah seperti Rasulullah saw?? (Wah..perlu instrospeksi diri lagi nich..he..he..)

Begitu pula pada waktu itu, salah satu istri Rasulullah saw (Khadijah), memberikan secangkir teh yang tidak sengaja memasukkan garam sebagai pengganti gula. Dan sobat SWEAR..,apa coba yang dilakukan Rasulullah saw. pada saat meminumnya? Apakah berupa semburan ataukah cacian yang diberikan pada Khadijah istrinya??

Subhanallah, ternyata tidak Sobat! Rasul Qt malah memberikan “senyuman termanis” yang mencerminkan pribadi luhur dalam diri Rasul..

Inilah shobat SWEAR sebuah suri tauladan yang patut untuk qt tiru untuk menumbuhkan sikap proporsional dalam menentukan senyuman sebagai bentuk ibadah qt kepada Allah swt. Mari kita latih diri qt untuk senyum dengan tulus. Insya allah, selain membuat Qt merasa bahagia, orang lainpun menjadi tertsrik dengan sikap kita. Oleh karena itu, hadapilah persoalan hidup Qt dengan senyuman yang tulus. Saatnya sekarang!!

S M I L E

..he..

(Suci)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar