Minggu 23 Agustus 2009 LMI bersama dengan FORSSKI mengadakan acara buka puasa bersama-sama anak-anak Panti Asuhan Darul Taubah yang berlokasi di jalan sikatan. Kami berangakat dari kantor LMI pukul 17.00 WIB yang diikuti oleh 2 staf LMI yaitu Pak Agus dan Pak Sigit bersama dengan 7 orang perwakilan dari FORSSKI beserta Pak Andik. Sesampai di panti asuhan kami disambut dengan hangat oleh pengurus panti asuhan beserta anak-anak panti asuhan tsb. Disana terdapat 25 anak, ada yang yatim piatu ataupun duava.
Acara dimulai dengan sambutan dari pengurus panti asuhan yang dilanjutkan dengan tausiah dari Pak Andik. Beliau bercerita bagaimana kondisi remaja muslim saat ini. Remaja adalah saat dimana ia mencari identitas dirinya. Dimana ia siapakah Tuhannya. Apabila tidak diarahkan dengan benar maka akan menjadi masalah. Kita harus dapat memilah-milah dengan benar segala sesuatu.
Adzanpun berkumandang yang menandakan waktu berbuka puasa. Kami mengawali buka puasa dengan berdo’a terlebih dahulu dilanjutkan dengan meminum segelas air setelah itu kami sholat maghrib berjamaah. Setelah sholat kami menyerahkan sedikit sumbangan berupa uang, buku tulis, alat tulis, dan Al-Qur’an barulah kami makan bersama-sama.
Setiap bayangan wajahnya melintas kepikirinnya, otot otot mulut dan rongga rongga menarik narik memaksa untuk terseyum. Diapun terseyum meski sebenarnya dia juga ragu, kenapa dia terseyum. Wajahnya yang terlintas itu adalah wajah seorang gadis ayu temen SMP nya dulu itu membuatnya malu tersipu sipu. Ternyata seyumanya itu merekah karena sebuah perasaan dalam hatinya. Perasaan yang dinamai orang dengan sebutan “ CINTA ”
Membicarakan cinta emang sangat mengasyikkan, saking asyiknya kadang sampai membuat kita terbengong bengong dan melayang ke angkasa . Ada juga yang bilang kalau cinta itu suka membuat kita gemes dan kegirangan. Hati mendadak menjadi berbunga bunga, indah dan membahagiakan. Tapi ketika ditanya “ kamu kenapa ” kita tidak bisa secara spontan menjawabnya. Tak ada difinisi yang bisa mewakili perasaan bahagia itu, takA ada pula kesimpulan atas fenomena dan gejala yang kita alami, apakah ini yang disebutCINTA ??? saya punya keyakinan setiap orang pasti pernah yang merasakannya. Namun dalam berapa banyak kasus, cinta bisa menimbulkan keberanian dan kesungguhan untuk melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak terbayangkan
Cinta datang tidak memandang waktu ataupun status social. Ia hadir tanpa permisi dan bermuara didalam hati manusia. Hadirnya menguatkan ikatan dan menyemaikan harapan. Singkatnya cinta bisa mengubah segalanya. Akan tetapi bisa menjadi masalah jika cinta hadir pada waktu yang belum tepat terutama cinta kepada lawan jenis. Jangan sampai perasaan cinta membelokkan ke jalan yang tidak seharusnya. Lalu akan muncul pertanyaan dalam diri kita : apakah salah orang yang jatuh cinta kepada lawan jenisnya ?
Dalam hal ini bukan semata mata jawaban “ YA” atau “ TIDAK “ yang diperlukan. Namun bagaimana menyikapi cinta itu sendiri, mengingat hampir setiap orang mempunyai perasaan cinta. Sahabatku cinta yang benar tidak akan membuat orang mengalami kegelisahan yang panjang tidak juga melahirkan stress yang melelahkan. Mengalami jatuh cinta seperti bermain api. Jika kita tau cara mengendalikanya maka kita akan selamat apabila kita tidak tau cara mengendalikanya maka kita akan terbakar hangus dan merana
Jadi bagaimana mengenali kapan dan bagaimana seseorang itu dihinggapi rasa jatuh cinta ?Ini tanda tandanya orang yang lagi jatuh cinta. Pertama susah memejamkan mata alias susah tidur ( angan angan melayang jauh memikirkan si Dia ), kedua hati akan selalu berdebar kala orang yang kita cintaiberada di dekat kita ( lidah kelu, gugup dan tidak bisa mengendalikan diri ), ketiga selalu ingin tau kabar si Dia ( kalau perlu menyewa orang untuk mengetahui kabarnya ) tanda yang keempat resah dan gelisah bila si pujaan tidak kelihatan. Bahkan pikiran kita bisa jadi kacau dan sering melamun sendiri.
Sobat tanda kelima cemburu bila pujaan hati dekat sama orang lain seolah hati ini tidak rela bila pujaan hati berbicara, melayani dan memperbincangkan dengan orang lain. Tanda yang lainnya kita punya hobi baru suka termenung. Atas nama cinta orang banyak orang yang berkorban apa saja hingga banyak sekali yang meninggalkan sholat demi apel agar tepat waktu biar si Dia tidak marah atau lebih lama mementingkan SMS an daripada kita baca Al qur'an . Tujuannya satu agar pasangan bahagia sehingga apapun yang dia minta kita berikan walaupun itu bertentangan dengan ajaran agama. Tapi haruskah sampai begitu kita berqurban demi cinta sesaat ?
Ada saran nih buat temen-temen yang lagi falling in love ada baiknya untuk menahan diri atau memendam perasaan itu dan tidak terjerumus pada yang namanya pacaran. Rasa suka, seneng, and naksir akan selalu terjadi selama kita bebas bergaul dengan laki-laki ataupun perempuan oleh karena itu kita harus menjaga diri kita, pandangan kita, hati kita dan tetap selalu berpegang teguh pada agama kita. Apabila memang belum siap untuk menyemai cinta dalam bingkai pernikahan maka sebaiknya dipendam. Kalo memang jodoh pasti akan ketemu lagi. Jadi kenapa harus mendahului dengan yang haram??bila memang kita akan mendapatkan secara halal??
Temen-temen taukah kamu kalo pernikahan itu belum tentu terjadi, tapi akhirat itu sudah pasti terjadi. So, akhirat is the first ya..
Aku benar-benar manyadari bahwa berdiriku selama ini dihadapan-Nya tanpa nyawa…
Dia palingkan wajah-Nya dariku, ketika ku mulai palingkan jiwaku dari-Nya…
Berapakali ibadah sholat yang aku laksanakan itu lenyap sia-sia, sedangkan aku tidak merasa?
Dan beberapakali pula hilang kekhusyukanku dan juga ketundukanku, sementara aku hanya senyum saja?
Beberapakali sholat itu terasa begitu berat bagiku? setiap kali mengerjakannya, maka aku menatapnya dengan malas dan lesu.
Sampai disini, pena ini merasa malu untuk menuliskan segala bentuk kesalahan dan dosa kepada-Nya.
Sampai disini, tinta ini terasa sulit untuk menulis karena malu dengan segala bentuk kealpaan yang terjadi dihadapan-Nya.
Hanya ampunan dari-Nya yang akan menghujani hatiku yang telah terlumur oleh debu-debu dosa, terkotori oleh noda-noda kelalaian, serta terpenuhi dengan kecintaan pada dunia.
Ngomong-ngomong soal sholat nih, pastinya kita udah pada tau kan kalo sholat itu salah satu rukun Islam setelah syahadat. Oh ya! Pernah gak saat kita sebel trus ketika kita wudhu n sholat rasa sebel itu berkurang. Kog bisa yah? Ternyata sholat itu adalah sarana yang paling efektif untuk menyegarkan jasmani dan menenangkan jiwa lho! Masalahnya, apakah semua umat muslim sudah merasakan ketenangan jiwa setelah sholat? Sungguh disayangkan masih banyak orang yang setelah melaksanakan sholat seolah-olah tidak memperoleh kesan apa-apa. Antara sebelum dan sesudah sholat tidak ada bedanya. Masya Allah, dimana letak kesalahannya??? Padahal dalam suatu hadis disebutkan bahwa amal yang pertama kali dihisab adalah sholat.
Oh ya! Soal ketenangan jiwa sebenarnya itu adalah janji Allah yang sudah pasti akan diberikan kepada orang yang sholat lho! Allah berfirman:"Tegakkan sholat untuk mengingat-Ku."(Qs. Thaha: 14) "Ketahuilah, dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang." (Qs. Ar-Ra'du: 28) Nah, hati bisa jadi tenang kalo mengingat dan dzikir kepada Allah, dan sarana berdzikir yang paling efektif adalah sholat. Pastinya bukan sembarang sholat. Sebagaimana dalam ayat di atas, perintah Allah adalah tegakkan, bukan laksanakan. Jadi mendirikan sholat beda dengan sekedar melaksanakan. Kalo mendirikan sholat itu kesannya ada suatu perjuangan, kedisiplinan, dan konsentrasi tingkat tinggi. Tapi kalo cuma melaksanakan, nggak perlu susah payah, cukup santai asal terlaksana. Itulah sebabnya Allah memilih kata perintah "aqim" yang berarti dirikan, tegakkan, luruskan. So, manakah yang kita pilih, melaksanakan atau mendirikan???
Selain memperoleh ketenangan jiwa masih banyak lagi hikmah dari sholat. Misalnya dari segi waktu. Sholat lima waktu itu dikerjakan pada waktu yang telah ditentukan Allah yaitu waktu dzuhur, ashar, kemudian waktu maghrib, isya’, dan subuh. Nah, tentunya itu akan melatih kita untuk disiplin terhadap waktu kahn? Selain itu sholat juga bisa melatih kerja sama kita dengan sholat berjamaah. Yang tidak kalah pentingnya yaitu melatih kejujuran. Dengan sholat yang benar akan melahirkan sifat kejujuran terhadap Allah, terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
Didalam doa iftitah, kita menyatakan ikrar bahwa sesungguhnya sholat, pengorbanan, hidup dan mati kita, hanya diabdikan kepada Allah yang Maha Bijaksana. Pernyataan ini adalah komitmen yang secara terus-menerus harus diperjuangkan agar kita tidak menyimpang dari jalan yang lurus. Jujur terhadap Allah adalah soal hati nurani. Ada sebongkah iman yang merasakan bahwa kita senantiasa dilihat Allah. Ada kamera Ilahi yang terus-menerus menyoroti kalbu kita dan merasakan bahwa Allah senantiasa hadir dan menempatkan diri dimana-mana sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam surat Qaaf ayat 16 : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan hatinya, Kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya”. Karena itu Rasulullah SAW memberi bekal ihsan untuk menempuh jalan tersebut.“Beribadahlah seakan-akan engkau melihatnya ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah melihatmu.” Suasana batin yang merasakan kehadiran Allah, menyebabkan kita tidak sekalipun terlintas untuk berbohong. Karena kebohongan merupakan kebodohan dan pengingkaran yang amat nyata terhadap keimanan seseorang, sebagaimana Allah berfirman dalam surat An Nahl ayat 105: “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan , hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat Allah dan mereka itulah para pendusta”
Nah, dengan kejujuran maka kita akan mendapat tempat yang tinggi di mata Allah, terhadap diri sendiri akan memberikan ketenteraman dan ketenangan diri yang luar biasa. Juga dalam masyarakat akan tercipta suasana yang damai dan penuh ketenangan. Mungkin tugas polisi akan berkurang, kericuhan dan kegaduhan bisa diminimalkan, KKN nggak akan terjadi, nggak akan ada yang namanya “njiplak” waktu ujian! Jadi dengan menghayati arti sholat yang sesungguhnya karakter kita akan terbentuk dengan sendirinya. Baik kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja sama, serta ketenangan jiwa. Subhanallah semoga kita bisa seperti itu yah! Aamiin...
Apa selama ini temen-temen merasa ragu dalam berdo’a?? temen-temenmengira do’a kita tidak akan didengar oleh Allah?? Apa temen-temen berpikir berdo’a itu nggak ada gunanya?? Coba deh kita buktikan,,
Pertama mulai dari artinya, Do’a adalah ibadah. Dengan berdo’a berarti kita mendekatkatkan diri kita kepada Allah SWT. Dan dalam berdo’a kita harus yakin do’a kita akan dikabulkan oleh Allah. Kita pasti pernah mengira deah kalo do’a kita tidak terkabul, padahal ketika Allah tidak mengabulkan do’a kita, berarti Allah menyimpannya di akhirat dan ketika itu pula kita menemukan do’a kita didalam timbangan kebaikan kita (do’a itu juga ibadah lho) atau mungkin Allah menjauhkan kita dari kejahatan yang menimpa kita. Inged temen-temen kalo Allah mengabulkan do’a kita dapat melalui apa saja yang tidak kita duga. apabila kita tak mendapat apa yang kita harapkan kita harus husnuzzan, yakin bahwa Allah sudah merencanakan apa yang terbaik untuk kita. Jangan negative thinking terus..!! “sesungguhnya Tuhan kalian Allah SWT hidup dan maha mulia. Dia malu kapada hambanya, apabila mengangkat kedua tangannya kepada-Nya untuk mengambalikan kedua tangannya dengan tangan kosong ( tidak terkabulkan ).”
( H.R Abu Dawud ).
Selain itu dalam berdo’a juga ada etikanya. Apa aja ya??? Nih ya, Kita harus merendahkan suara kita, khusyuk, meneguhkan niat kita, tak lupa gunakan asmaul husna, memulai untuk memuji kebesaran Allah lalu diikuti shalawat kepada Nabi dan menutupnya dengan do’a lalu shalawat nabi lagi. Oh iya temen-temen.. shalawat nabi itu penting lho, soalnya do’a kita akan terhalang hingga shalawat dibacakan. Dalam berdo’a kita juga harus mendo’akan saudara-saudara kita yang lain, jangan hanya untuk kita sendiri, jadi kita saling mendo’akan.
Nah, sekarang waktu yang disunahkan dalam berdo’a, diantaranya sepertiga malam sekitar jam 3-an karena waktu itu Allah turun kedunia dan mengabulkan do’a orang-orang yang sedang berdo’a. Lalu setelah sholat wajib, do’a antara waktu adzan dan iqamat, ketika hari jum’at, do’a ketika sujud, do’a ketika minum air zam zam, dan do’a orang berpuasa ketika berdo’a jadi setelah berbuka dengan sedikit air ayo berdo’a dulu.
Truss..truss..Manfaat yang didapat ketika berdo’a juga banyak. Kita akan merasa lebih tenang, damai, dan tentram. Keraguan dalam hati kita juga akan terasa hilang. Beban kita juga karena kita titipkan dan pasrahkan semua kepada Allah. Pokoknya nggak ada duanya. Perasaan seperti itu hanya kita dapatkan ketika kita berdo’a kepada Allah. Tunggu apalagi, masih pada ragu untuk berdo’a?? dan jangan takut untuk tidak terkabul..insya’allah pasti Allah memberi yang terbaik untuk kita.
Temen-temen SWEAR, Berdo’a tidak hanya kita lakukan ketika dalam keadaan sempit maupun susah. Ingadlah Allah ketika senang pula, niscaya Dia akan mengingatmu ketika susah.
