Ngomong-ngomong soal sholat nih, pastinya kita udah pada tau kan kalo sholat itu salah satu rukun Islam setelah syahadat. Oh ya! Pernah gak saat kita sebel trus ketika kita wudhu n sholat rasa sebel itu berkurang. Kog bisa yah? Ternyata sholat itu adalah sarana yang paling efektif untuk menyegarkan jasmani dan menenangkan jiwa lho! Masalahnya, apakah semua umat muslim sudah merasakan ketenangan jiwa setelah sholat? Sungguh disayangkan masih banyak orang yang setelah melaksanakan sholat seolah-olah tidak memperoleh kesan apa-apa. Antara sebelum dan sesudah sholat tidak ada bedanya. Masya Allah, dimana letak kesalahannya??? Padahal dalam suatu hadis disebutkan bahwa amal yang pertama kali dihisab adalah sholat.
Oh ya! Soal ketenangan jiwa sebenarnya itu adalah janji Allah yang sudah pasti akan diberikan kepada orang yang sholat lho! Allah berfirman:"Tegakkan sholat untuk mengingat-Ku."(Qs. Thaha: 14) "Ketahuilah, dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang." (Qs. Ar-Ra'du: 28) Nah, hati bisa jadi tenang kalo mengingat dan dzikir kepada Allah, dan sarana berdzikir yang paling efektif adalah sholat. Pastinya bukan sembarang sholat. Sebagaimana dalam ayat di atas, perintah Allah adalah tegakkan, bukan laksanakan. Jadi mendirikan sholat beda dengan sekedar melaksanakan. Kalo mendirikan sholat itu kesannya ada suatu perjuangan, kedisiplinan, dan konsentrasi tingkat tinggi. Tapi kalo cuma melaksanakan, nggak perlu susah payah, cukup santai asal terlaksana. Itulah sebabnya Allah memilih kata perintah "aqim" yang berarti dirikan, tegakkan, luruskan. So, manakah yang kita pilih, melaksanakan atau mendirikan???
Selain memperoleh ketenangan jiwa masih banyak lagi hikmah dari sholat. Misalnya dari segi waktu. Sholat lima waktu itu dikerjakan pada waktu yang telah ditentukan Allah yaitu waktu dzuhur, ashar, kemudian waktu maghrib, isya’, dan subuh. Nah, tentunya itu akan melatih kita untuk disiplin terhadap waktu kahn? Selain itu sholat juga bisa melatih kerja sama kita dengan sholat berjamaah. Yang tidak kalah pentingnya yaitu melatih kejujuran. Dengan sholat yang benar akan melahirkan sifat kejujuran terhadap Allah, terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
Didalam doa iftitah, kita menyatakan ikrar bahwa sesungguhnya sholat, pengorbanan, hidup dan mati kita, hanya diabdikan kepada Allah yang Maha Bijaksana. Pernyataan ini adalah komitmen yang secara terus-menerus harus diperjuangkan agar kita tidak menyimpang dari jalan yang lurus. Jujur terhadap Allah adalah soal hati nurani. Ada sebongkah iman yang merasakan bahwa kita senantiasa dilihat Allah. Ada kamera Ilahi yang terus-menerus menyoroti kalbu kita dan merasakan bahwa Allah senantiasa hadir dan menempatkan diri dimana-mana sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam surat Qaaf ayat 16 : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan hatinya, Kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya”. Karena itu Rasulullah SAW memberi bekal ihsan untuk menempuh jalan tersebut.“Beribadahlah seakan-akan engkau melihatnya ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah melihatmu.” Suasana batin yang merasakan kehadiran Allah, menyebabkan kita tidak sekalipun terlintas untuk berbohong. Karena kebohongan merupakan kebodohan dan pengingkaran yang amat nyata terhadap keimanan seseorang, sebagaimana Allah berfirman dalam surat An Nahl ayat 105: “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan , hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat Allah dan mereka itulah para pendusta”
Nah, dengan kejujuran maka kita akan mendapat tempat yang tinggi di mata Allah, terhadap diri sendiri akan memberikan ketenteraman dan ketenangan diri yang luar biasa. Juga dalam masyarakat akan tercipta suasana yang damai dan penuh ketenangan. Mungkin tugas polisi akan berkurang, kericuhan dan kegaduhan bisa diminimalkan, KKN nggak akan terjadi, nggak akan ada yang namanya “njiplak” waktu ujian! Jadi dengan menghayati arti sholat yang sesungguhnya karakter kita akan terbentuk dengan sendirinya. Baik kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja sama, serta ketenangan jiwa. Subhanallah semoga kita bisa seperti itu yah! Aamiin...
Subhanallah..syukron nasihatnya...
BalasHapus